PENGARUH GLOBALISASI
PERLAWANAN
TERHADAP
USAHA
PEMBERANTASAN BUDAYA
HEDONISME
KELAS : 1TA04
NPM : 13315974
DOSEN : EMILIANSHAH BANOWO
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar.............................................................................................................................. ix
Pendahuluan..................................................................................................................................
iix
Bab I
·
Hedonisme........................................................................................................................ 1
Bab
II
·
Hedonisme dikalangan Remaja......................................................................................... 3
·
Hedonisme dikalangan Remaja Dalam Ilmu
Sosial.......................................................... 4
·
Hedonisme dikalangan Remaja Apabila
ditinjau dari....................................................... 5
·
Dampak Hedonisme dikalangan Remaja ......................................................................... 7
Bab III Penutup
·
Kesimpulan ...................................................................................................................... 9
·
Saran ................................................................................................................................ 9
Lampiran
·
Daftar pustaka................................................................................................................... 10
KATA PENGANTAR
K
|
etika zaman
mulai berubah, adat dan istiadat pun berubah mengikuti perubahan zaman
tersebut. Maka dari itu kita sebagai generasi penerus Bangsa harus tetap
menjaga kebudayaan daerah kita masing – masing
sebagai Warga Negara Indonesia yang cita akan Tanah Airnya.
Tidak harus menghafalkan secara
detail budaya kita, namun setidaknya kita mengetahui secara garis besar budaya
Negara kita. Jangan kita hanya mengikuti tren yang sedang berlaku karena tren
yang baru belum tentu lebih baik dari kebudayaan yang dimiliki oleh Negara kita
sendiri.
Dengan berbagai macam budaya yang
dimiliki Indonesia kita patut berbangga karena Negara kita saja yang paling
banyak memiliki berbagai macam budaya.
Dengan begitu kita wajib melestarikan budaya yang kita miliki, bukanya kita
malah mengikuti budaya (Hedonisme) budaya Negara bagian barat yang sukanya
befoya – foya dengan gaya hidup mereka.
Karena kurangnya rasa percaya diri
kita dengan budaya yang kita miliki, seolah – olah budaya kita seperti (katro)
padahal budaya yang kita miliki sangat erat hubunganya dengan Ke Tuhanan dan
hubungan sosial antara sesama manusia. Yang sangat mercerminkan bahwa kita
hidup di dunia ini adalah untuk saling membantu agar mencapai tujuan yang baik
dengan cara bergandengan tangan.
ix
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Interaksi Manusia
dengan Manusia lainya sangat erat kaitannya dengan Komunikasi yang menjadi patokan dalam
berhubungan dalam interaksi. Dalam
hakikatnya, setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan manusia lainnya menjadi berkesinambungan.
Apabila ada seseorang menyebarkan informasi maka seseorang yang lain akan
menangkapnya sebagai informasi baru, akan tetapi apabia informasi itu
mengandung unsur negative maka sama saja akan menyebarkan virus virus yang merusak banyak orang.
B. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan :
- Menyelesaikan tugas dari Bapak Dosen
Emilianshah Banowo.
- Membagikan ilmu yang kita ketahui
kepada pembaca.
- Melatih dalam membuat karya ilmiah.
b. Manfaat :
- Menambah pengetahuan para pembaca.
- Mengetahui kisruh yang terjadi akibat
budaya Hedonisme.
c. Rumusan masalah
- Apa saja masalah yang dapat
ditimbulkan dari budaya Hedonisme?
- Bagaimana kita menanggapi budaya
Hedonisme tersebut?
iix
BAB I
Hedonisme
Karakteristik Hedonisme
Karakteristik hedonisme adalah
kebendaan dengan ukuran fisik harta, atau apa saja yang tampak, yang dapat
dinilai dengan uang. Jadi disini orang yang sudah senang karena harta bendanya
yang banyak, sudah sama artinya dengan orang yang bahagia atau dengan kata lain
: Bahagia = Kesenangan.
Disini hedonisme dalam pelaksanaannya
mempunyai karakteristik:
- Hedonisme
Egoistis
Yaitu hedonisme yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan
semaksimal mungkin. Kesenangan yang dimaksud ialah dapat dinikmati dengan waktu
yang lama
dan mendalam.
Contohnya: makan-makanan yang enak-enak, jumlah dan jenisnya
banyak, disediakan waktu yang cukup lama untuk menikmati semuanya, seperti pada
perjamuan makan ala Romawi. Bila perut sudah penuh, maka disediakan sebuah alat
untuk menggitit kerongkongan, dengan demikian isi perut dapat dimuntahkan
keluar, kemudian dapat diisi kembali jenis makanan yang lain, sampai puas.
- Hedonisme
Universal
Yaitu suatu aliran hedonisme yang mirip dengan
ulitarisanisme = kesenangan maksimal bagi semua, bagi banyak orang.
Contohnya: bila berdansa, haruslah berdansa bersama-sama, waktunya
semalam suntuk, tidak boleh ada seorang pun yang absen, ataupun
kesenangan-kesenangan lainnya yang dapat dinikmati bersama oleh semua orang.
Sebenarnya tidak bisa disangkal lagi
bahwa hedonisme banyak jenisnya, secara garis besarnya kesenangan dapat dibagi
atas dua golongan:
- Kesenangan Fisik
Yang pokok disini ialah kesenangan yang
dapat dirasakan dinikmati oleh batang tubuh/raga. Sumber dan jenisnya dari
makan minum, yang menerima kesenangan itu dari tenggorokkan sampai keperut.
Hasil kesenangan itu biasa dinilai dengan sebutan nikmat, enak, sedap, nyaman, delicious,
dan sebagainya.
Bila sumbernya hubungan badani (coitus),
maka yang menerima kesenangan itu adalah alat kelamin, seluruh badan jasmani,
dimana hasil kesenangan itu dinilai dengan sebutan: nikmat, enak, sedap dan
sebagainya.
Bila sumbernya sebagai hasil kerja,
misalnya pekerjaan tangan, atau sesuatu yang menggunakan tenaga seperti
pekerjaan di pelabuhan, di kebun, di pertambangan, dan sebagainya, maka
kesenangan itu dinilai dengan sebutan: memuaskan, beres, selesai, upahnya
pantas dan sebagainya.
- Kesenangan
Psychis/Rohani
Bila sumbernya itu sebagai hasil seni, apakah bentuknya itu
berupa puisi atau prosa, lukisan atau patung, atau serangkaian lagu-lagu
merdu/musik, maka hasil kesenangan itu dinilai dengan sebutan: menarik, hebat,
indah, memuaskan mengasikkan, dan sebagainya. Penilaian ini diberikan oleh
rasa, emosi, dan getaran jiwa.
Bila sumbernya itu berasal dari hasil pikir, yang merasakan
kesenangan itu adalah otak, pikir, dimana hasil kesenangan itu dinilai dengan
sebutan: ilmiah, merangsang otak, hebat, pemikiran yang mendalam, intellegensi
yang tinggi, mengagumkan dan sebagainya.
Bila sumbernya adalah kepercayaan yang menikmati kesenangan
itu adalah jiwa, perasaan, rohani, hati, dimana kesenangan itu dinilai dengan
sebutan: menentramkan jiwa, meresapkan rasa iman, rasa takwa, syahdu, suci,
yakin dan sebagainya.
Karakteristik menurut Pospoprodijo (1999:71) Kesenangan yang
dimaksud adalah kesenangan untuk hidup saja, yakni kesenangan yang kita dapat
dengan perantara kemampuan-kemampuan kita dari subyek-subyek yang mengelilingi
kita didunia ini.
BAB II
Hedonisme di
Kalangan Remaja
“Hedon” Virus ini tidak hanya
menyerang orang dewasa yang sudah bekerja. Tetapi anak hingga orang tua tak
luput dari ancaman virus ini.Anak punya
kecenderungan hedonistis.Akibat kodrat biologis dan belum jalanya daya
penalaran, anak harus bergantung pada ibu atau orang lain.Minum dibuatkan, makan disuapin, jalan
jauh merengek minta gendong.Ia
menggantungkan hidupnya pada orang lain karena memang ia belum sanggup
mengerjakan sendiri.Ia hanya ingin nyaman
dan nikmat Hedonis?Ya,tapi lebih tepat disebut hedonis secara biologis.Bersama
dengan berjalannya waktu dan proses sosialisasi,ia akan mulai punya kesadaran
dan kemampuan menentukan pilihan.Nah,kalau
ia sudah sampai pada taraf kesadaran seperti itu namun tetap
bersikap”kebayi-bayian”seperti tadi,barulah ia disebut hedonis.
Generasi yang paling tidak aman
terhadap sebutan hedonis adalah remaja.Paham
ini mulai merasuki kehidupan remaja. Remaja sangat antusias terhadap adanya hal
yang baru. Gaya hidup hedonis sangat menarik bagi mereka. Daya pikatnya sangat
luar biasa, sehingga dalam waktu singkat munculah fenomena baru akibat paham
ini.Fenomena yang muncul, ada kecenderungan untuk lebih memilih hidup enak,
mewah, dan serbakecukupan tanpa harus bekerja keras. Titel “remaja yang gaul
dan funky ” baru melekat bila mampu memenuhi standar tren
saat ini.Yaitu minimal harus mempunyaihandphone,
lalu baju serta dandanan yang selalu mengikuti mode. Beruntung bagi mereka yang
termasuk dalam golongan berduit, sehingga dapat memenuhi semua tuntutan
kriteria tersebut.Akan tetapi bagi yang
tidak mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan gelaplah yang akan
diambil. Tidaklah mengherankan, jika saat ini muncul fenomena baru yang muncul
di sekitar kehidupan kampus..Misalnya adanya “ayam kampus” ( suatu pelacuran
terselubung yang dilakukan oknum mahasiswi ), karena profesi ini dianggap
paling enak dan gampang menghasilkan uang untuk memenuhi syarat remaja gaul dan funky.
Hedonisme di Kalangan Remaja Dalam Ilmu
Sosial
Hedonisme dapat terjadi karena adanya
perubahan perilaku pada masyarakat yang hanya menghendaki kesenangan Semata.Perilaku
tersebut lama kelamaan mengakar dalam kehidupan masyarakat termasuk para remaja
yang pada akhirnya menjadi seperti sebuah budaya bagi mereka tingkat
pengetahuan dan pendidikan juga sangat berpengaruh pada pembentukan sikap
mental para remaja.Tapi sayangnya kadang semua hal itu terkalahkan dengan
rendahnya cara berfikir mereka dalam menyikapi berbagai persoalan.Banyak
diantara para remaja yang melarikan diri dari masalah dengan
berhura-hura.Kebiasaan seperti inilah yang kemudian menjadi kebudayaan di
kalangan remaja.
Dalam identifikasi mentalitas budaya
yang dikemukakan Sorokin, sikap hedonisme yang telah menjadi budaya hedon di
kalangan remaja dimasukkan dalam kebudayaan indrawi.Yaitu kebudayaan indrawi
pasif dan kebudayaan indrawi sinis.
- Kebudayaan
indrawi pasif yang meliputi hasrat menikmati kesenangan indrawi
setinggi-tingginya (“eksplorasi parasit” ,dengan motto makan minum dan
kawinlah sebab besok kita akan mati).Pola pikir seperti itulah yang
mengajak para remaja hanya bersenang-senang selagi ada
kesempatan,seakan-akan hidup hanya”mampir”karena itulah mereka hanya
mengejar kesenangan,padahal masih banyak hal yang bernilai dalam hidup ini
selain makan minum dan bersenang-senang saja.
- Kebudayaan
indrawi sinis,yang mengejar tujuan jasmaniah dengan mencari pembenaran
rasionalisasi ideasional ( yang sebenarnya tidak diterimanya ).Banyak hal
yang dilakukan para remaja untuk mencapai apa yang diinginkannya,missal :
seorang remaja putra ingin mempunyai motor blapa model terbaru tapi karena dia tidak
mempunyai uang maka dia rela menjadi pencuri agar memperoleh uang.Remaja
tersebut membenarkan tindakannya karena dengan cara itu dia memperoleh apa
yang diinginkannya.
1.
Sejarah
Hedonisme adalah paham sebuah aliran
filsafat dari Yunani..Asumsi awal dari faham ini adalah manusia selalu mengejar
kesenangan hidupnya, baik jasmani atau rohani. Pencetus faham ini Aristipos dan
Epikuros.Tujuan paham aliran ini, untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati
kebahagiaan sebanyak mungkin dalam kehidupan di dunia. Mereka melihat bahwa
manusia melakukan setiap aktivitas pasti untuk mencari kesenangan dalam
hidupnya. Dua filosof ini menganut aliran yang berbeda. Bila Aris lebih
menekankan kepada kesenangan badani atau jasad seperti makan, minum, dll,
Epikuros lebih menekankan kepada kesenangan rohani seperti bebas dari rasa
takut, bahagia, tenang batin dll. Namun, kedua-duanya berpendapat sama yaitu
kesenangan yang diraih adalah kesenangan yang bersifat privat atau pribadi
(egoisme) tapi diperlukan juga aspek lain yaitu pengendalian diri.
Kala itu, hedonisme masih mempunyai
arti positif. Dalam perkembangannya, penganut paham ini mencari kebahagiaan
berefek panjang tanpa disertai penderitaan. Mereka menjalani berbagai praktik
asketis, seperti puasa, hidup miskin, bahkan menjadi pertapa agar mendapat
kebahagiaan sejati.
Namun waktu kekaisaran Romawi menguasai
seluruh Eropa dan Afrika, paham ini mengalami pergeseran ke arah negatif dalam
semboyan baru hedonisme. Semboyan baru itu, carpe diem (raihlah
kenikmatan sebanyak mungkin selagi kamu hidup), menjiwai tiap embusan napas
aliran tersebut. Kebahagiaan dipahami sebagai kenikmatan belaka tanpa mempunyai
arti mendalam.
Kedangkalan makna mulai terasa. Pemahaman negatif melekat
dan pemahaman positif menghilang dalam hedonisme. Karena pemahaman hedonis yang
lebih mengedepankan kebahagiaan diganti dengan mengutamakan kenikmatan.
- Ekonomi
Jaman semakin berkembang begitu juga
dengan kebutuhan semakin lama semakin bertambah.Begitu juga dengan kebutuhan
para remaja,makin lama makin bervariasi kebutuhan mereka.Untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan mereka harus ada yang namanya uang.Bagi yang orang tuanya
tergolong berduit tentu bukan hal yang sulit jika mereka ingin bersenang-senang
dan memenuhi apa yang mereka inginkan,misalnya beli baju,HP,perhiasan dan
lain-lain.Tapi bagi mereka yang tergolong orang tuanya tidak mampu tentu akan
mengalami kesulitan untuk memenuhi apa yang mereka inginkan seperti
bersenang-senang dan berhura-hura.Karena itulah bagi mereka yang sulit dalam
hal keuangan akan mengambil jalan pintas,misalnya menjual diri dan mencuri.
- Geografi
Hedonisme pada remaja bisa terjadi di
mana saja,baik di kota maupun di desa.Karena Hedonisme dapat menjangkiti remaja
berdasarkan pada sikap yang dimunculkan remaja tersebut.Misal ada remaja yang
malas belajar tapi dia ingin memperoleh nilai yang baik dengan mencontek.Itu
merupakan salah satu contoh kecil dari sikap Hedonisme.Kalau dilihat secara
umum,memang hedonisme pada remaja banyak ditemukan di perkotaan karena di
kotalah tersedia berbagai fasilitas yang bisa memenuhi apa yang para remaja
inginkan.
- Budaya.
Budaya Liberal telah mulai berkembang
dikalangan remaja,sikap hedonismepun mengakar dalam jiwa para remaja.Budaya
hedonisme muncul dari proses pengaruh sosial yang diturunkan dari generasi ke
generasi sebagai warisan sosial yang ditiru sebagai hasil dari proses pengaruh
sosial.Warisan sosial tersebut terus berkembang mengikuti perkembangan sosial.
- Sosial
Pola interaksi dalam masyarakat
beraneka ragam.Di kalangan remaja kaum hedonis sering dijumpai.Interaksi antar
remaja terkotak-kotak pada status sosial yang biasa dilihat dari penampilan
fisik.Semakin”wah”penampilan mereka,maka semakin menunjukkan tingkat status
sosial yang lebih tinggi.Karena itulah agar dipandang memiliki status sosial
yang tinggi mereka berlomba-lomba menjadi yang paling”wow”.
Dampak Hedonisme
dikalangan Remaja
A. Individualisme
Orang yang sudah terkena penyakit hedonisme
cenderung tidak memerlukan bantuan orang lain. Mereka lebih mementingkan hidup
sendiri padahal manusia sudah di riwayatkan menjadi mahluk sosial kenapa harus
hidup sendiri ?.
B. Pemalas
Malas merupakan akibat yang di timbulkan dari
hedonisme, karena mereka selalu menyia-nyiakan waktu. Manusia yang tidak
menghargai waktu. Padahal dalam islam waktu adalah pedang sekali terpotong idak
akan bias kembali lagi
C. Pergaulan
Bebas
Pengikut paham hedonisme dapat terjebak dalam
pergaulan bebas yang dimana mereka selalu berada dalam dunia malam. Seperti
clubbing, pesta narkoba, dan seks bebas. Budaya barat sudah sangat mempengaruhi
kita lama lama budaya Indonesia akan terkikis terus apabila tidak adanya filter
yang kuat.
D. Komsumtif
Hedonisme cendurung konsumtif ,karena
menghabiskan uang untuk membeli barang-barang hanya untuk kesenangan
semata tanpa didasari kebutuhan.(Besar pasak dari pada tiang)
E. Boros
Menghambur-hamburkan uang untuk membeli
bernbagai barang yang tidak penting, hanya untuk sekedar pamer merk/ barang
mahal.
F. Kriminalitas
Dalam paham hedonisme seseorang dapat berbuat
kriminal/ melanggar hukum, karena orang yang menganut paham ini cenderung akan
berbuat apa saja sekalipun melanggar hukum, hanya untuk memenuhi kesenangannya
sendiri, tanpa pernah memikirkan akibatnya.
G. Diskriminasi
Sikap membedakan stratifikasi sosial, dan
merasa bahwa dirinya lebih tinggi atau berbeda kelas serta golongan dari
orang lain.
H. Egois
Hedonisme cenderung mengarah kepada sifat
mementingkan diri sendiri. Tanpa memperdulikan orang lain. Yang terpenting
kesengannya tercapai.
I. Tidak
Bertanggungjawab
Menjadi individu yang tidak bertanggung jawab
terutama kepada dirinya sendiri, seperti menyia-nyiakan waktu, dan mementingkan
kesenangannya saja.
J. Korupsi
Memperkaya diri sendiri, tetapi menggunakan
cara yang melanggar hukum, yaitu memeras orang lain untuk memenuhi kebutuhnnya
sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hedonisme di kalangan remaja telah
berkembang pesat mengikuti perkembangan jaman yang ada, pola pikir yang hanya
mementingkan kesenangan saja membuat para remaja terbuai dalam sebuah kehidupan
yang kadang tidak realistis(fana).Yang penting senang,senang dan senang.Tak mau
bersakit-sekit dulu,inginya senang-senang selalu,itulah moto yang banyak
dipakai para remaja untuk menikmati hidup ini. Tidak Seperti
Pepatah(Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ketepian,Bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian).
Setiap manusia pasti ingin merasakan kenikmatan dan
kesenangan, apalagi para remaja.Tapi sayangnya untuk memperoleh kenikmatan dan
kesenangan tersebut banyak remaja yang menghalalkan segala cara.Apapun mereka
lakukan,agar apa yang mereka inginkan dapat mereka peroleh tanpa peduli dengan
resikonya.
Saran
Untuk Menjadi pribadi yang
tidak “Hedonisme” kita harus memperkuat iman kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
agar kita terhindarkan dari segala macam bahaya. Untuk para orang tua hendaknya meningkatkan control
pada anak-anak.Tanamkan nilai moral yang nantinya berguna bagi mereka. Sedangkan bagi para
remaja,berpikirlah dulu sebelum bertindak jangan hanya mengejar kesenangan
saja.Masa depan masih panjang,masih banyak hal yang berguna yang dapat kalian
lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Pembersihan
di Birokrasi, Kompas, 22 Juli 2008.
Pemberantasan
Hedonisme Terancam, Kompas, 08 Mei 2009.
rizkaarifin.blogspot.co.id/2014/03/hedonisme-di-kalangan-remaja.html